Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.Sehingga segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin itu sendiri, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya,dimana sipemimpin senang menerima saran,pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.

Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Adalah gaya pemimpin yang hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Gaya Kepemimpinan Paternalistik
Adalah gaya kepemimpinan yang bersifat fathernal atau kepakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang bersifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan terlalu bersifat sentimental.sehingga sangpemimpin terlalu ingin dihormati lebih dan segala kebijakannya harus dilaksanakan.

Gaya Kepemimpinan Situsional
Adalah gaya kepemimpin yang sifatnya mempertimbangkan dan menggabungkan berbagai dimensi seperti memerintah, menawarkan, meminta partisipasi, dan mendelegasikan.dimana Pemimpin atau manajer harus menyesuaikan respon menurut kondisi atau tingkat perkembangan kematangan, kemampuan dan minat karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Gaya Kepemimpinan Prilaku Pribadi
Adalah gaya kepemimpinan dimana kita memfokuskan kemampuan dan keinginan untuk mengkristalkan pemikiran kita dan untuk menetapkan arah serta tujuan spesifik untuk kehidupan kita pribadi. itu mencakup pilihan, keberanian, dan komitmen untuk bergerak ke arah itu  dengan mencapai, atau menjadi apa pun yang kita bayangkan untuk masa depan kita.

Work Centered Leadership ( Kepemimpinan yang tugas sentris )
Berbagai orang dalam situsi-situasi yang berlainan memberikan responsi yang berbeda terhadap kepemimpinan. Kepemimpinan tumbuh dari berbagai kekuatan yang beraksi dan mengadakan interaksi terus menerus dengan memberikan penekanan kepada :
  • Pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
  • Orang- orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
Kondisi tersebut melahirkan kepemimpinan yang tugas sentris atau pekerja sentris. Yang tugas sentris menekankan pada pelaksanaan tugas pekerjaan dan penyelesaiannya. Sebaliknya, Kepemimpinan yang pekerja sentris bersifat pada terhadap orang dan hubungan antar manusia. Yang disebut pertama itu biasanya mencakup pekerjaan-pekerjaan yang rutin, dimana pemimpin mengumumkan keputusan dan ketentuan-ketentuannya harus diikuti dengan seksama yang kedua atau yang pekerja sentris, tidak banyak prosedur kerja yang perlu diikuti, pengambilan keputusan dilakukan melalui partisipasi dan pimpinanya dianggap sebagai koordinasi dan stimulator gagasan. Jenis mana yang akan digunakan tergantung dari keadaan dan tujuan yang ingin dicapai.

Indegeneous Leadership (kepemimpinan alamiah)
o   Yaitu kepemimpinan yang timbul dengan sendirinya atau spontan pada seseorang karena sifat dan pembawaannya. Disini dia tidak dipaksa, disuruh dan dipilih oleh orang lain.
o   Misalnya dalam sebuah kelompok bermain atau kelompok sekerja akan terdapat salah seorang yang dipercayakan oleh kelompoknya untuk menentukan suatu keputusan.

o   Kepemimpinan alamiah ini dalam manajemen sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran kerja. Oleh karena itu untuk berhasilnya suatu pekerjaan akan banyak tergantung dari kerjasama antara pemimpin-pemimpin alamiah ini. Seorang manajer akan berhasil dengan baik apabila dapat mensinkronisasikan dan memadukan arah serta mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dari kesemuanya ini maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manajer itu harus dekat dengan bawahannya. Situasi dan kondisi daripada apa yang dipimpin itu harus dia ketahui secara mendalam.
o   Perasaan takut akan jauh terhadap dirinya yang ada ialah keikhlasan bawahannya untuk mentaatinya.

Personal Leadership ( Kepemimpinan pribadi )
o   Yaitu Kepemimpinan yang situasinya diliputi oleh karakteristik pribadi dan suasana informal. Motivasi dan pengarahan menimbulkan kontak antar pribadi pegawai, lahirlah suatu hubungan yang dekat antara pemimpin dan bawahannya.


Komentar