Menurut F .Rachmadi di dalam bukunya Public Relation dalam teori
dan praktek, tugas dan kewajiban utama Public
Relations adalah :
·
Menyampaikan
pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual kepada
publiknya, sehingga masyarakat (publik) memperoleh pengertian yang benar dan
tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya.
·
Melakukan
studi dan analisis atas reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan
langkah tindakan perusahaan, termasuk segala macam pendapat publik yang
mempengaruhi perusahaan, memberikan informasi kepada pejabat (eksekutif)
tentang publik acceptance atau non-acceptance atas cara-cara dan
pelayanan perusahaan kepda masyarakat.
·
Menyampaikan
fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas guna membantu mereka dalam
memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan public (1996 : 10)
Sedangkan menurut Kustadi Suhandang dalam bukunya Public Relation Perusahaan,
tugas dan kegiatan public relation
adalah :
a. Membina
hubungan internal dan eksternal
b.
Periklanan (advertising)
c.
Demonstrasi
d.
Propaganda
e. Pameran
f. Sales Promotion
g.
Konferensi Pers
h. House Organ ( Penerbitan majalah
perusahaan)
i. Open House (Menerima tamu) . (2004 ;73)
Adapun tugas Public Relation sehari-hari menurut F. Racmadi adalah :
·
menyelenggarakan
dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi/pesan secara lisan, tertulis atau melalui gambar (visual)
kepada public, sehingga public mempunyai penertian yang benar tentang hal
ikhwal perusahaan atau lembaga, segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan
·
memonitor,
merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum / masyarakat
·
mempelajari
dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan perusahaan atau
lembaga, maupun segala macam pendapat
·
menyelenggarakan
hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh public favour, public opinion, dan
perubahan sikap. ( 1996 : 23)
Media
Internal
Dalam upaya mencapai citra positif dan opini
publik yang menguntungkan tidak terlepas dari bentuk komunikasi yang bersifat two way communication (komunikasi dua
arah atau timbal balik).Komunikasi yang berlangsung antara top manajemen dengan
karyawannya atau perusahaan dengan publiknya tidak hanya terjadi secara tatap
muka. Agar lebih efesien dalam penyebaran informasi dan pembentukan citra dan
opini publik, publik relations memerlukan media komunikasi.
Media adalah suatu alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media
adalah bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk membangun hubungan dan
loyalitas dengan mitra internal maupun eksternal perusahaan khususnya dengan
dengan pers atau wartawan (Hafied Canggara 2000;131)
Pengertian
Media Internal
Public
relation di dalam
tugasnya yaitu untuk menyampaikan suatu informasi memerlukan berbagai media
sebagai jalan penghubung. Berkomunikasi dengan publik, sesuatu badan memerlukan
media yang efektif dan komunikator yang
capable. Bagaimana hasil usaha menghubungi dan mempengaruhi publik
tergantung pula pada kecakapan komunikator.
Media internal merupakan salah satu media
bentuk kegiatan Public Relation, sudah seharusnya diarahkan kepada pencapaian
tujuan dari perusahaan/ lembaga itu sendiri. Jadi media internal adalah suatu
berita mengenai kegiatan suatu perusahaan dan biasanya diberitakan untuk
khalayak internal atau tertentu yang diterbitkan secara teratur.
Menurut Frank Jefkins dalam Ardianto, Media
Internal adalah salah satu bentuk media komunikasi Public Relation yang diterbitkan khusus untuk kalangan terbatas
atau tertentu. (2004 : 21)
Di dalam buku Dasar-Dasar Public Relation,
Oemi abdurahman mengemukakan bahwa media yang dapat digunakan komunikator
diantaranya ada yang dapat dimasukkan kedalam :
a. The
printed Word (kata-kata
tercetak) dan,
b. The
Spoken Word (kata-kata
lisan)
Kata-kata tercetak ini meliputi majalah
internal, majalah eksternal, dan majalah kombinasi internal dan eksternal.
Penerbitan majalah-majalah ini diperuntukan bagi para pegawai dan keluarganya
(internal publik), publik keseluruhan, yaitu orang-orang yang menaruh minat dan
mempunyai kepentingan langsung atau tidak langsung dengan instansi yang
bersangkutan, untuk publik khusus (orang-orang terkemuka di masyarakat dan
pimpinan-pimpinan instansi).
Mengenai isi majalah harus sesuai dengan
kepentingan dan kesenangan para pembaca, harus berdasarkan apa yang patut
diketahui oleh para pembaca. Misalnya berita-berita tentang badan yang
bersangkutan, apa tujuannya, dan lain-lain. Agar majalah itu dapat dirasakan
manfaatnya dan bernilai, dalam pelaksanaannya diperlukan keakhlian, sebab isi
dari majalah itu dapat menentukan karakter dan impactnya. (1995 : 99)
Bentuk-Bentuk
Media Internal
Menurut Frank Jefkins dalam Soemirat,
menyebutkan terdapat lima bentuk utama dari media internal yaitu :
a.
The Sales Bulletin : Sebuah bulletin sebagai media komunikasi
regular antara seorang sales manager dengan salesman-nya
di lapangan.
b.
The
Newsletter : berisi
pokok-pokok berita yang diperuntukan bagi pembaca yang sibuk.
c.
The Magazine : berisikan tulisan berbentuk feature,
artikel dan gambar, foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan.
d.
The tabloid Newspaper : mirip surat kabar popular (umum) dan
berisikan pokok-pokok beita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi.
Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan atau setiap dua bulan sekali.
e.
The Wall Newspaper : Bentuk media komunikasi staf/karyawan
disatu lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia di kenal
sebagai surat kabar/majalah dinding. ( 2004 : 23)
Selain itu, menurut Anggoro, ada 4 bentuk
media internal yaitu:
a.
majalah :
Jurnal internal yang memiliki format majalah, biasanya berukuran A4. isinya
kebanyakan adalah artikel-artikel feature
dan ilustrasi. Jurnal itu dicetak biasa saja atau bisa juga melalui teknik yang
lebih cangggih seperti teknik litografi dan fotografer.
b.
Koran :
Isinya terdiri dari artikel-artikel berita yang disisipi dengan artikel feature
dan ilustrasi. Proses pencetakannya biasanya lebih canggih.
c.
Newsletter :
jumlah halamannya sedikit, yakni 2 hingga 8 halaman dan ukurannya biasanya A4,
sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar
d.
Majalah
dinding : Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini
merupakan seuatu medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun
eksternal. (2003:213)
Selain itu, menurut Anggoro, selama beberapa
tahun terakhir ini telah bermunculan beberapa bentuk media internal yang baru,
yaitu :
a.
Jurnal Audio
(berita yang dapat direkam)
b.
Jurnal Video
(berita direkam melalui kamera video)
c.
Video
perusahaan (jaringan komunikasi televise)
d.
Koran
elektronik ( jaringan komunikasi melalui computer) (2003 : 219)
Dari
berbagai penjelasan di atas, ukuran dan jumlah halaman, jumlah kolom per halaman,
hitam-putih atau warna, bentuk-bentuk huruf atau tipografi, jumlah ilustrasi,
perimbangan antara artikel berita dan tulisan feature merupakan hal-hal yang
harus diperhitungkan dalam penentuan format. Idealnya setiap media internal
harus mirip dengan jurnal komersial pada umumnya agar bisa menarik minat
pembaca secara luas.
Fungsi
Media Internal
Fungsi
dari media internal sebagai media humas atau media internal perusahaan
yaitu media komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan dan pengetahuan.
Menurut Ruslan dalam buku Manajemen Public Relation & Media
Komunikasi, untuk mengelola suatu media internal terdapat beberapa fungsi
media internal, yaitu :
o
sebagai
media hubungan komunikasi internal atau eksternal, yang diedarkan atau
diberikan secara gratis dalam upaya penyampaian pesan-pesan, informasi, dan
berita mengenai aktivitas perusahaan, manfaat produk barang/jasa dan publikasi
lainnya yang ditujukan kepada para konsumen, pelanggan, distributor, supplier,
relasi bisnis, dan yang lainnya.
o
Sebagai
ajang komunikasi khusus antar karyawan, misalnya ucapan selamat ulang tahun,
informasi kelahiran bayi dari keluarga karyawan, adanya pegawai/karyawan baru,
kegiatan olah raga, wisata, keagamaan, kesehatan hingga berita duka cita dan
kegiatan sosial lainnya.
o
Sebagai
sarana media untuk “pelatihan dan pendidikan” dalam bidang tulis menulis bagi
karyawan, swerta staf humas yang berbakat atau berpotensi sebagai penulis
ilmiah popular.
o
Terdapat
nilai tambah (value added) dari departemen humas untuk menunjukan kemampuan
dalam upaya menerbitkan media khusus yaitu In
House Journal yang bermutu, kontinu, terbit secara berkala dan teratur,
dengan penampilan yang profesional baik kualitas maupun segi kuantitas berita,
layout, isi halaman, susunan redaktur, gambar yang ditata dengan apik dan lebih
menarik, segi cover atau seninya serta
tata warna dan sebagainya. ( 2003 : 180)
Sumber :
Abdurrachman, Oemi, 1995, Dasar – Dasar Public Relations, Cetakan
ke XI, Bandung : PT Citra Aditya Bakti
Annual Report BUMIDA
Azhar Susanto, 2000, Sistem Informasi Manajemen, Cetakan Pertama, Bandung : Lingga Jaya
Hafied Canggara, 2000, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cetakan ke empat, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Jefkins & Yadin, 2003, Public Relation, Jakarta : Erlangga
Kustadi, Suhandang, 2004, Public Relation perusahaan, Cetakan kesatu, Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia
Linggar Anggoro, 2000, Teori dan Profesi kehumasan, cetakan pertama, Jakarta, PT Bumi Aksara. Rosadi, Ruslan, 2003, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi (konsep&aplikasi). Edisi revisi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Soemirat & Ardianto, 2004, Dasar – Dasar Public Relations, Cetakan ketiga, Bandung : PT Remaja Rosda karya Tata Sutabri, 2005, Sistem Informasi Manajemen, cetakan pertama, Yogyakarta, Andi.
Annual Report BUMIDA
Azhar Susanto, 2000, Sistem Informasi Manajemen, Cetakan Pertama, Bandung : Lingga Jaya
Hafied Canggara, 2000, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cetakan ke empat, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Jefkins & Yadin, 2003, Public Relation, Jakarta : Erlangga
Kustadi, Suhandang, 2004, Public Relation perusahaan, Cetakan kesatu, Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia
Linggar Anggoro, 2000, Teori dan Profesi kehumasan, cetakan pertama, Jakarta, PT Bumi Aksara. Rosadi, Ruslan, 2003, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi (konsep&aplikasi). Edisi revisi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Soemirat & Ardianto, 2004, Dasar – Dasar Public Relations, Cetakan ketiga, Bandung : PT Remaja Rosda karya Tata Sutabri, 2005, Sistem Informasi Manajemen, cetakan pertama, Yogyakarta, Andi.
Sip....sangat bermanfaat.. :)
BalasHapus