Implementasi manajemen sumber daya manusia tergantung kepada fungsi
operasional MSDM itu sendiri. Beberapa pakar memberikan fungsi yang bervariasi
tentang MSDM seperti yang dikemukakan oleh Flippo (1984), terdiri
dari: (1) Procurement, (2) Development, (3) Compensation, (4) Integration,
(5) Maintenance, (6) Separation.
De Cenzo and Robbins (1996), menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya
manusia terdiri dari: (1) Staffing:
strategic human resources, recruiting, and selection; (2) Training and development: orientation,
employee training, employee development and career development;(3) Motivation: Motivation theories and the job
design, performance appraisal, rewards and compensation, employee benefit;
(4) Maintenance: safety and health,
communication, employee relation.
Lebih jauh Milkovich and Boudreau (1997) berpendapat sama, bahwa fungsi
manajemen sumber daya manusia mencakup: (1) Staffing:
recruiting, selection, separations and diversity; (2) Training and development: careers,
continuous learning, and mentoring; (3) Compensation : Base pay on markets, pay for performance,
benefit/non financial; (4) Employee
relations: communications, grievance/dispute resolution, union relations,
safety and health; (5) Work
structure: job analysis, teams, performance management, and employee
involvement.
Pendapat lain muncul dari Gomes-Meija, David Balkin and Robert Cardy
(1998), menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri
dari staffing, recruiting and
socializing employees. (1) Managing employee separation, downsizing, and
outplacement. (2) Employee development appraisal and
managing performance, training the work force, development careers. (3) Compensation managing compensation,
rewarding performance, designing and administering benefit. Government
developing employee relation and communications, (4) Respecting employee right and managing discipline,
working with organized labour, managing workplace safety and health, meeting
the international human resources management challenge.
Lebih lanjut Mondy, Noe and Premeaux (1999:6) menyatakan bahwa fungsi
manajemen sumber daya manusia meliputi lima fungsi area yaitu :
(1) Human
resources planning, recruitment and selection; (2) Human resources development, (3) Compensation and benefit; (4) Safety and health;(5) Employee and labor relation.
Harris (2000), menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia
mencakup : (1) Planning, (2) Staffing, (3)Evaluating and compensating, (4) Improving, (5) Maintaining effective employer-employee relationships.
Dessler (2000) mendefinisikan fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri
dari : (1) Recruitment and placement-job
analysis, (2) Personal planning
and recruiting, (3) Employee testing and selection, interviewing candidate. (4) Training and development-training and
developing employees, (5) Managing organizational renewal, (6) Appraising
performance, managing career and fair treatment.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
fungsi operasional Manajemen sumber daya manusia meliputi :
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen sumber daya
manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk
merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi ini. Fungsi ini mulai Analisis
pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi pekerjaan.
Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya manusia bertujuan agar
organisasi dapat memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan keahlian yang
dibutuhkan. Aplikasi kegiatan ini adalah dengan adanya seleksi yang dilakukan
untuk dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi syarat, maka tenaga kerja tersebut
dapat ditempatkan sesuai dengan keahliannya masing-masing.
2. Pengembangan Tenaga Kerja
Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan–peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru. Adapun tujuan
pengembangan Sumber Daya Manusia diarahkan untuk merubah Sumber Daya Manusia
yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja yang produktif, serta mampu dan
terampil sehingga menjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
organisasi.
Pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengadakan pendidikan dan
latihan yang rutin, promosi dan mutasi. Pendidikan dan latihan dilakukan
agar tenaga kerja dapat selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Promosi dapat digunakan untuk cara pengembangan tenaga kerja, karena
promosi merupakan perpindahan karyawan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara
mutasi adalah perpindahan karyawan dari satu unit ke unit yang lain tanpa
merubah jenjang yang ada. Adanya mutasi ini diharapkan karyawan mempunyai multi
skill.
Adanya pengembangan tenaga kerja, baik melalui pendidikan dan latihan,
promosi maupun mutasi akan dapat memotivasi karyawan untuk mempunyai
kinerja yang baik sehingga dalam penilaian prestasi kerja dapat maksimal.
3. Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam
pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, maka
dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik maupun yang
kurang. Hal ini akan berdampak pada pemberian kompensasi.
4. Pemberian Kompensasi
Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada
para karyawan. Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non finansial.
Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasi
karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh
masing–masing pekerja secara adil.
5. Pemeliharaan Tenaga Kerja
Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non
ekonomis yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi
penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang di harapkan oleh
organisasi. Aspek ekonomis berhubungan dengan pemberian kompensasi yang berupa
gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek nonekonomis
berupa adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan serta
kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang
memadai akan memperkecil adanya konflik antara tenaga kerja dengan pemberi
kerja.
Dalam pemeliharaan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu dikaji
antara lain tentang kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi
karyawan dan komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
6. Pemberhentian
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen sumber daya
manusia. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius dari manajer
SDM karena telah diatur oleh undang-undang dan mengikat bagi perusahaan maupun
karyawan. Istilah pemberhentian atau separation, pemisahan adalah putusnya
hubungan kerja seseorang dari organisasi (perusahaan) yang disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan organisasi, pensiun, aatau sebab-sebab lain yang
diatur oleh undang-undang.
As’ad,
(1991), Psikologi Industri, Edisi Keempat Cetakan Keenam, Liberty,
Yogyakarta.
Gie Lian,
(2006), Psikologi Kepegawaian & Peran Pemimpin dalam Motivasi Kerja,
Erlangga, Jakarta.
Gomes
Faustino Cardosa, (1995), Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi,
Yogyakarta.
Hanjoko, T.
Hani.,Dr.,M.B.A, (2009), Manajemen, BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan H.
Malayu S.P., Drs, (1995), Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan
Kunci Keberhasilan, PT Toko Gunung Agung, Jakarta.
---------------,
(2003), Manajemen Personalia (Terjemahan Moh Mas’ud), Edisi 6,
Erlangga, Jakarta.
---------------,
(2003), Motivasi Dasar dan Peningkatan Produktivitas, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Kusriyanto
Bambang, (1991), Evaluasi Kinerja dan Manager SDM Profesional, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar-UMB, Yogyakarta.
Mangkunegara,
A.A. Anwar Prabu.,Dr.,Msi, (2009), Evaluasi Kinerja SDM, PT Refika
Aditama, Bandung.
Martoyo,
(1996), Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.
Pendidikan,
Nasional Departemen, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.
---------------, (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat,
Balai Pustaka, Jakarta.
Priyatna,
Suganda., Drs.,MM., (1943), Motivasi, Partisipasi & Pembangunan
(Tinjauan dari Sisi Komunikasi), U.K. Press, Jakarta.
Robbins,
(2008), Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia Jilid I & II,
PT. Prinhalindo, Jakarta.
Samsudin, Drs. H. Sadili, M. M MPd, (2006), Manajemen
SDM, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Sedarmayanti,
(2004), Pengembangan Kepribadian Pegawai, Mandar Maju, Bandung.
Siagian, P.
Sondang, Prof, DR, (2004), Teori Motivasi dan Aplikasinya,
Rineka Cipta, Jakarta.
---------------,
(2002), Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta.
Simamora
Henry, (1995), Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Jakarta.
Sofyandi,
Herman, (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Soul,
W, (1994), Motivasi dan Produktivitas, PT Pustaka, Jakarta.
Sugiono,
Prof, Dr, (2010), Metode Penelitian Kuantatif dan R&D, CV Alfabeta, Bandung
Yuwono,
Sutopo, (2005), Etika Komunikasi dan Disiplin Kerja, PT Bumi Aksara,
Jakarta
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar Anda..